16 November 2008

Hip-Hop

Hiphopindo.Net - Official Press Release
Perkembangan hiphop di tanah air selama ini mungkin terlihat adem ayem secara kasat mata bagi banyak orang. Masyarakat umum bahkan cukup hanya menggunakan satu tangan jika harus menghitung jumlah artis hiphop atau rapper yang mereka tahu dan terlihat diekspos oleh media. Apakah ini sebuah indikasi bahwa hiphop sudah mandeg? Atau bahkan semakin mundur? Apalagi genre musik yang tergolong minoritas ini bisa dibilang cukup tersegmentasi dalam pasar industri musik Indonesia.
Tak banyak yang tahu bahwa musik, yang sebenarnya lebih tepat disebut sebagai kultur anak muda urban modern ini, ternyata terus berkembang perlahan namun pasti menjadi sebuah kultur anak muda yang teradaptasi cukup dinamis dengan budaya ketimuran atau lokal. Yap, ini mungkin salah satu efek dari era globalisasi. Hiphop, yang dulunya di cap sebagai trend sesaat dan sok kebarat-baratan itu, sekarang ini semakin berciri Indonesia dan terus berkembang di tiap kota di tanah air.
Sayangnya itu tadi, media dan industri musik seakan tidak begitu perduli atau melirik hal ini. Talenta-talenta hiphop terus bertumbuh dengan baik meskipun mereka terbatasi ruang geraknya, dalam artian tidak mempunyai saluran kesempatan yang memadai. Seruan untuk tetap berkarya dan berkarya menjadi cara para penggemar dan pengusung hiphop untuk saling mensupport dan bertahan. Mereka sadar bahwa satu-satunya cara mereka untuk mengembangkan hiphop di tanah air agar semakin eksis adalah dengan menciptakan kesempatan itu bagi diri mereka sendiri.
Untuk itulah Hiphopindo.Net kemudian menggelar perhelatan yang khusus mengangkat kultur dan musik hiphop di Indonesia. Sebuah event yang diharapkan dapat memuaskan para hiphopers yang ingin berkumpul bersama, menikmati dentuman beat hiphop serta racikan liriknya, battle b-boy (breakdance) yang seru dan nekat, aksi turntablist atau DJ yang kreatif, dan tentunya graffiti yang layak dilihat sebagai karya seni.
Ground Zero
Festival hiphop yang selalu diadakan outdoor dengan tidak dipungut bayaran ini pertama kali diadakan pada tahun 2001 yang kemudian berlangsung sebanyak 5 (lima) kali sampai yang terakhir, yakni di tahun 2004.
Groundzero sejak awal dilangsungkannya, kerap berhasil menggaet para hiphopers dan crowd awam yang cukup antusias. Mereka yang berpartisipasi juga selalu bersemangat dan bahkan berlomba-lomba untuk memperoleh spot ?manggung? hingga rela untuk datang dari berbagai kota lain di tanah air entah itu sekedar menjadi penonton ataupun sebagai penampil yang membawakan hanya 2 buah lagu.
Event yang dikordinir oleh Hiphopindo.Net ini, seperti biasa menampung ke-empat elemen dasar hiphop yakni, Deejaying (DJ), B-Boying (breakdance), Emceeing (Rap), dan Grafiti yang lalu dikemas khas anak muda agar menjadi cukup educational dan entertaining, sehingga bisa menghibur sekaligus mampu mensosialisasikan hiphop yang positif pada khayalak ramai dan anak muda pada khususnya.
Kata Ground Zero sendiri dipilih sebagai sebuah gimmick berdasarkan filosofi saling respect / menghormati sesama pelaku hiphop dimana, tak ada perbedaan yang membatasi diantara para pelaku hiphop itu, baik si artis, si pendengar, pencinta hiphop, entah itu antara mainstream dan underground, major label ataupun independent label. Semuanya sama dan setara di ?titik? Groundzero dan bersama-sama ingin memajukan perkembangan Hiphop di tanah air selangkah lebih jauh lagi.
Khusus di Tahun 2007 ini, Hiphopindo.Net mengemas Ground Zero menjadi sebuah rangkaian acara yang terdiri dari:
? Ground Zero: Pre-Party yang sudah selesai dilangsungkan sebanyak 8 kali di beberapa club dan mall di Bandung, Bogor, dan Jakarta.
? Ground Zero: Party In Da Club yang akan diadakan di Bliss pada hari Sabtu, 8 September 2007
? Ground Zero: Re-Union sebagai acara utama festival (main event) yang akan diadakan di La Piazza-Mal Kelapa Gading - Minggu, 9 September 2007.
Diharapkan melalui rangkaian acara Ground Zero ini, dapat terbentuk efek bola salju yang terus menggelinding besar dan memberikan impact berarti serta positif bagi perkembangan scene hiphop tanah air.
Ground Zero bukanlah sebagai jawaban atas pertanyaan akan arah nasib perkembangan hiphop Indonesia. Ground Zero hanyalah sebuah kesempatan yang mudah-mudahan dapat membantu menginspiriasi dan menyemangati tiap insan hiphop Indonesia untuk tetap berkreasi, terus eksis untuk memberikan kontribusinya bagi perkembangan hiphop tanah air. Karena hanya mereka, pelaku dan pencinta hiphop itu sendiri lah, yang dapat menjawab pertanyaan diatas tadi…
..Ini Hiphop Ku..Mana Hiphop Mu?

No comments:

Post a Comment